INVESTASI ATAU GENGSI


posted by ,

No comments


By jamilazzaini ⋅ September 6, 2011 ⋅ Post a comment

Lebaran kemarin saya bertemu dengan sahabat lama saya Basori. Pada tahun 90-an dia menjadi buruh panggul di gudang-gudang yang ada di Bandar Lampung. Bayaran yang diterimanya antara Rp 15ribu sampai Rp25 ribu per hari. Namun sering juga ia tidak memperoleh bayaran karena tidak ada barang yang harus dipanggul.

Saat orang tuanya meninggal ia mendapat warisan sawah dan kebun. Ia olah sawah dan kebun itu dengan sungguh-sungguh, dan hanya sekali-kali menjadi buruh sekadar untuk mendapat uang tunai. Suatu saat hasil kebunnya lumayan, saat itulah ia dihadapkan pada pilihan: membeli sepeda motor yang ketika itu sedang trendi atau membeli sapi yang bisa beranak pinak.

Saudara dan teman-temannya di kampung itu berkata, “Gengsi (malu) lagi gak punya motor…” Tetapi Basori “melawan arus” pendapat di kampungnya, ia membeli sapi bukan sepeda motor. Untuk keperluan transportasi dia menggunakan sepeda tuanya.

Hasilnya, sapinya terus berkembang biak. Dari hasil ternak sapi inilah akhirnya Basori bisa membeli tiga sepeda motor buat dirinya dan keluarganya. Sementara teman-temannya yang dulu memilih membeli sepeda motor, sekarang harus menjualnya untuk menutupi berbagai kebutuhan hidupnya.

Kita belajar satu hal dari Basori, saat memiliki uang berlebih gunakanlah untuk sesuatu yang bisa menghasilkan atau berkembang biak bukan untuk sesuatu yang menambah pengeluaran. Bila kita membelanjakan sesuatu demi gengsi dalam jangka panjang kita yang rugi. Sebaliknya, bila kita gunakan untuk investasi maka gengsi akan mendatangi kita di kemudian hari.

Pilihan antara investasi dan gengsi bukan hanya terjadi di kampung Basori. Akan tetapi itu terjadi juga disekitar kehidupan kita. Betapa banyak orang yang rela menggunakan dana pinjaman hanya sekadar untuk memperbaiki penampilan demi gengsi. Namun, banyak juga yang hidupnya tetap sederhana dan menggunakan dananya untuk memperbesar atau memperbanyak investasinya.

Yang pasti, gengsi menjadikan banyak orang hidupnya merana sedangkan investasi menjadikan kehidupan kita semakin lama semakin bergengsi. So, mari kita berinvestasi dan kuburlah gengsi!

Salam SuksesMulia!